Breaking News

Wow, Baru 6 Bulan Ada 19 Bayi Meninggal di Trenggalek

Jumlah Menunjukan Penurunan dari Tahun Sebelumnya

Kepala Dinkesdalduk KB, dr. Sunarto saat ditemui media.

TRENGGALEK, sapajatim- Kendati menunjukan penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Trenggalek pada enam bulan awal 2024 ini masih tinggi. Sebab berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) Trenggalek, jumlah ibu yang meninggal saat melahirkan ada sebanyak 2 orang, sementara jumlah kematian bayi mencapai 19 bayi.
Kepala Dinkesdalduk KB Trenggalek, dr. Sunarto mengatakan, sejatinya jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, data tersebut menunjukkan tren yang membaik. Pada tahun 2021, jumlah ibu yang meninggal saat melahirkan mencapai 28 orang.
“Angka ini menurun menjadi 4 orang pada tahun 2022. Akan tetapi kembali mengalami peningkatan menjadi 9 orang pada tahun 2023,” katanya
Lanjyt dr. Sunarto, jumlah kematian bayi juga mengalami fluktuasi dengan 35 bayi meninggal pada tahun 2021, turun menjadi 25 bayi pada tahun 2022. Namun jumlah AKB kembali mengalami kenaikan menjadi 34 bayi pada tahun 2023.
Penurunan angka kematian ibu dan bayi pada semester pertama tahun 2024 menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan.
“ Penurunan ini merupakan hasil dari upaya bersama dalam meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak di Trenggalek,” aku Sunarto.
Masih menurut dr. Sunarto, terkait data AKB dan AKI pada setiap 1000 kelahiran.
“Dalam artian, terdapat 45,20 AKI per 1.000 kelahiran dan 4,29 AKB per 1.000 kelahiran pada semester I tahun 2024,” ujar Sunarto.

Sunarto menjelaskan bahwa penyebab utama kematian ibu dan bayi di Trenggalek masih disinyalir karena adanya ibu hamil dengan risiko tinggi. Risiko ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kondisi kesehatan ibu sebelum dan selama kehamilan, akses terhadap fasilitas kesehatan, dan penanganan medis yang tidak optimal.
Namun, dirinya juga menekankan bahwa angka kematian ibu dan bayi di Trenggalek masih lebih rendah dibandingkan dengan angka di tingkat provinsi dan nasional.
“Dari data semester I pada tahun 2024 menunjukkan angka yang lebih rendah dari provinsi dan nasional,” tambah Sunarto.

Dinkesdalduk KB Trenggalek terus berupaya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi melalui berbagai program, termasuk peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta penyuluhan dan edukasi bagi ibu hamil. Dirinya berharap bahwa dengan kerjasama semua pihak, angka kematian ibu dan bayi di Trenggalek dapat terus ditekan dan kualitas kesehatan ibu dan anak dapat terus ditingkatkan. (redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *