TRENGGALEK, sapajatim.com – Anugrah peduli lingkungan yang diraih oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek tampaknya hanya sebatas seremonial belaka. Pasalnya, berbagai persoalan lingkungan masih muncul di wilayah Trenggalek. Seperti pencemaran lingkungan akibat tambak udang di wilayah Kecamatan Munjungan.
Dimana permasalahan lingkungan itu terjadi di tambak udang yang berada di pesisir Pantai Blado.
Salah seorang nelayan setempat Anam Romawi mengaku, limbah tambak udang yang ada di area Pantai Blado, langsung dibuang ke sungai yang bermuara ke laut, tanpa melewati Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terlebih dahulu. Tak ayal kondisi tersebut membuat para nelayan di area Pantai Blado, resah.
“Titik pertama limbah udang di jembatan tengah (area Pantai Blado) yang menyebabkan bau. Selain itu yang kami rasakan, air limbah dari situ turun ke sungai langsung mengakibatkan iritasi ke kulit, kemudian lingkungan tercemar dan habitat di sekitar itu hilang,” ungkapnya.
Sebenarnya bisnis tambak udang tersebut dimulai sejak sekitar empat tahun lalu, atau sekitar tahun 2020. Saat itu terlihat, saluran pipa limbah udang tersebut dibuang langsung ke sungai.
Semenjak saat itulah tangkapan ikan para nelayan turun. Hal tersebut diperparah, ketika tambak panen, pastinya ikan di laut hilang.
“Sebelum ada tambak udang hasil laut yang kami dapat bagus, tapi sejak ada tambak hasilnya berkurang, mungkin karena ada pencemaran,” katanya.
Saat ini di seputaran pantai blado, terdapat sekitar delapan titik tambak udang. Sehingga dengan kondisi tersebut patut untuk diduga, beroperasinya tambak tersebut tanpa adanya kelengkapan IPAL untuk pembuangan air limbahnya. Dari situ warga setempat berharap agar pemkab segera mengambil tindakan terkait hal ini.
“Pencemaran itu bisa terlihat dari warna dan bau sungai sebelum bermuara ke laut,” keluhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Trenggalek Muyono Piranata mengaku jika telah mengetahui kondisi tersebut. Namun dirinya enggan menjelaskan secara detail soal limbah tambah yang diduga mencemari lingkungan di sekitar Pantai Blado, tersebut. Pastinya, saat ini telah ada ada tim yang turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan.
“Kami sudah turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan, tapi hasilnya masih belum diketahui,” terang Muyono melalui pesan singkat. (redaksi)