TRENGGALEK, sapajatim.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Trenggalek serius dalam mengawasi kinerja pemerintah dalam peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Pasalnya di wilayah Trenggalek sendiri memiliki banyak potensi yang perlu digali untuk mencapai hal tersebut.
Anggota DPRD Trenggalek fraksi PKB Samsul Anam mengaku peningkatan PAD perlu, sebab sejauh ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek masih mengandalkan PAD di sektor pariwisata. Sehingga perlu cara lain agar PAD tidak tetap terpaku pada sektor tersebut.
”Karena itu ketika rapat bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), kami selalu meminta mereka agar mencari alternatif lain untuk proses peningkatan PAD,” ungkapnya.
Dalam beberapa kali rapat yang telah dilakukan memang ada beberapa permasalahan yang sempat menjadi sorotan. Salah satunya adalah untuk meningkatkan PAD tersebut melalui beberapa inovasi. Namun yang perlu diingat, peningkatan PAD tersebut wajib tidak membebani Masyarakat. “Karena itu untuk meningkatkan PAD agar tidak membebani rakyat kami meminta pemkab agar memaksimalkan Dinas Kesehatan, BPR, PDAM, dan mengevaluasi turunnya perolehan PT. JET,” jelasnya.
Apalagi saat ini wacana bupati dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) adalah net zero carbon. Sehingga melalui wacana tersebut nantinya akan ada perdagangan karbon yang bisa menambah PAD.
Tidak hanya itu, dalam rapat tersebut juga sempat menyoroti kendala terselesainya peraturan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah. Dimana ada wilayah Trenggalek yang diklaim masuk wilayah tetangga. Sehingga hal tersebut perlu dilakukan klarifikasi agar permasalahan tersebut bisa segera terselesaikan.
“Tadi juga sedikit membahas tentang RTRW yang masih ada masalah di bagian cakupan wilayah. Namun tadi sudah mau diselesaikan oleh PUPR. RTRW harus segera terselesaikan,” jelas Samsul.(Redaksi)