Breaking News

Acara Hiburan Datangkan Artis Ibu Kota di Trenggalek Tidak Berdampak pada Masyarakat Luas, Berbagai Pihak Berikan Sorotannya

Ditakutkan Mempengaruhi Kebijakan Bupati

TRENGGALEK, sapajatim.com – Acara hiburan rakyat yang menghadirkan sejumlah artis papan atas tanah air nampaknya kurang tepat dilaksanakan di Trenggalek Sabtu (7/9/2024), hingga Minggu (8/9/2024) di Alun-alun. Pasalnya, saat ini Trenggalek masih sangat membutuhkan bantuan atau pembangunan infrastruktur, ketimbang hiburan atau hura- hura.
Sebab acara tersebut bukan murni dari pihak swasta, melainkan melibatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek. Itu terlihat dari logo resmi dari Pemkab Trenggalek turut tercantum dalam flyer kegiatan. Di beberapa flayer lain yang tersebar di media sosial juga muncul foto Bupati Trenggalek beserta istrinya.
Salah satu warga di Kecamatan Durenan, Muhammad Azmi mengaku, meski digelar untuk memberikan hiburan, acara tersebut menuai beragam komentar dari masyarakat. Sebab sebagian masyarakat menilai jika acara tersebut tidak tepat diselenggarakan di tengah kondisi bencana kekeringan yang sedang melanda juga banyaknya kerusakan infrastruktur yang ada saat ini.
“Acara itu tidak penting, seharusnya pemkab lebih fokus mengurus masyarakat yang kesulitan air daripada menggelar acara hura-hura seperti itu,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Gus Azmi tersebut menyoroti bahwa saat ini terdapat sekitar 9.092 jiwa warga Trenggalek yang terdampak kekeringan. Mereka membutuhkan perhatian serius dari pemkab.
Apalagi setiap tahun, wilayah Trenggalek selalu mengalami kekeringan saat musim kemarau. Namun hingga kini belum ada langkah strategis dari pemkab.
“Memang belum ada langkah strategis untuk menanggulanginya (kekeringan, red) selain sekadar bagi-bagi air,” katanya.
Selain itu, beberapa saat ini bupati juga melakukan kegiatan yang kurang begitu penting bagi masyarakat, seperti sering terlibat dalam produksi film drama. Sebab, alangkah lebih baiknya bupati lebih fokus pada urusan masyarakat daripada berlatih akting. Dengan kondisi tersebut ditakutkan kebijakan yang diambil terpengaruh oleh kegiatan tersebut.
”Sudah banyak yang bilang ke saya bahwa program-program bupati hanya lips service, bagus di podium tapi implementasinya kurang.,” jelas Azmi.
Hal yang tidak jauh berbeda ditambahkan oleh Susilo, salah satu tokoh pemuda dari Kecamatan Watulimo. Pastinya dengan adanya logo pemkab, ada alokasi anggaran yang dikucurkan untuk kegiatan tersebut.
Sehingga pasti lebih bermanfaat jika anggaran tersebut dialokasikan ke kegiatan lain yang berhubungan langsung dengan masyarakat, seperti melakukan perbaikan infrastruktur jalan yang kondisinya memprihatinkan.
“Pastinya akan lebih bermanfaat jika diarahkan ke situ (perbaikan jalan, red), sebab berdasarkan kabar yang beredar anggarannya sedikit, ini ko malah di pakai hura-hura,” imbuhnya.
Disisi lain, Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin mengaku kegiatan tersebut bukan hanya untuk berbagi kebahagiaan saja, melainkan untuk promosi Trenggalek. Sebab dalam acara tersebut bukan hanya off air tapi juga on air, ada yang live di televisi, jadi harapan ke depan nanti banyak orang yang kenal dengan Trenggalek. Jika semakin banyak yang kenal, pastinya kedepan banyak yang datang dan semakin mengungkit ekonomi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Pada acara ini juga ada booth-booth dan banyak UMKM yang terlibat. Jadi bukan hanya Means Shows On The State saja, tapi pernak-pernik yang lainnya juga bisa terangkat, seperti hotel jadi banyak penuh dan yang lainnya,” tanggap bupati.(Redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *