TRENGGALEK, sapa jatim.com – Prosesi Hari Ulang Tahun (HUT) ke-830 Trenggalek, Sabtu (31/8)2024) diwarnai dengan antusiasme dari ribuan warga yang ingin berebut bibit buah, tumpeng agung, serta air suci. Barang-barang itu merupakan bagian rutin yang disediakan dalam prosesi hari jadi Trenggalek tiap tahunnya.
Salah satu warga Desa Ngepeh, Kecamatan Tugu, Suwito merupakan salah satu peserta yang tampak puas dengan hasil rebutannya. Sembari duduk di atas rerumputan halaman pendopo, Suwito menata bibit buah yang diperolehnya.
“Alhamdulillah dapat bibit alpukat. Rencananya nanti mau ditanam di rumah dan kebun,” ujarnya sambil tersenyum menata hasil perolehannya.
Dirinya mengakui bahwa ini adalah pertama kalinya ia mengikuti prosesi kirab Hari Jadi Trenggalek. Kali ini ia tidak datang sendirian, namun ia datang bersama sang istri.
Ia dan istrinya rela menunggu sejak pagi demi mendapatkan bibit yang dianggapnya sebagai berkah.
“Rebutan dan ikut acara baru kali ini. Tadi menunggu sekitar jam 9 khusus untuk hari ini,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu peserta lain, Olive mengaku sudah menjadi peserta setia dalam tradisi ini setiap tahunnya. Tahun ini, ia berhasil mendapatkan bibit alpukat meskipun harus bersusah payah dalam prosesnya.
“Iya, ikut berebut dapat alpukat sampai kayak begini (belepotan kotor). Kalau acaranya sudah rutin, kami ikut, Mas,” tuturnya sambil menghela nafas usai berebut bibit.
Dia dan temannya sudah tiba di sekitar Alun-alun Trenggalek sejak pukul 08.00 pagi. Ia hadir lebih awal untuk menyaksikan arak-arakan pusaka dan tumpeng agung.
Selepas melihat arak-arakan, ia kemudian bergegas ke pendopo demi mengikuti rebutan bibit. “Rencana mau ditanam di rumah masing-masing. Kalau tahun kemarin mendapatkan benih durian,” tambahnya.
Meskipun bibit tersebut bisa dibeli di pasar, ia lebih memilih untuk merasakan keseruan berebut bibit bersama warga lainnya di pendopo. “Karena kalau ambilnya waktu hari jadi, Insya Allah berkah,” ujarnya penuh keyakinan.
Tradisi rebutan bibit, tumpeng agung, dan air suci dalam peringatan Hari Jadi Trenggalek ini tidak hanya menjadi ajang untuk mendapatkan barang-barang bernilai. Akan tetapi, kirab ini juga sebagai sarana mempererat kebersamaan antar warga serta menjaga tradisi yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. (Redaksi)